Planet Terpanas Di Dalam Tata Surya Adalah

Atmosfer Planet Venus Sangat Panas

Dengan suhu yang tinggi, Venus mempunyai atmosfer yang luar biasa pasan. Sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan awan asam sulfat dan hanya sedikit air. Atmosfer planet Venus juga lebih berat dari pada planet lain sehingga menyebabkan tekanan permukaan lebih besar 90 kali lipat dari tekanan di Bumi. Sebagai gambaran, tekanan di Venus mirip dengan tekanan yang ada di kedalaman 1.000 meter di lautan.

Tekanan Cukup Ekstrem

Tekanan di permukaan planet Venus, 92 kali lebih besar daripada tekanan di permukaan planet Bumi. Tekanan ini sebanding dengan samudra sedalam 1 kilometer di Bumi. Untuk memudahkan detikers memahaminya, coba bayangkan lebih dari 600 kilogram benda bertumpu pada tubuh kamu, ini sama saja seperti jempaki kamu tertindih dengan mobil.

Cara lain untuk membayangkan tekanan atmosfer adalah dengan membayangkan berada satu kilometer (sekitar 0,6 mil) di bawah air, dengan semua air yang menekan kamu. Seperti contohnya, seseorang yang melakukan sebuah misi untuk menjelajahi kedalaman lautan, biasanya akan menggunakan kapal selam khusus yang berfungsi untuk menahan tekanan.

Penyelam yang tidak terlindungi tidak akan bertahan, dan tidak dapat menghirup oksigen dari tangki mereka karena semua tekanan yang menekan dada mereka. Berdiri di permukaan Venus, pada dasarnya terasa seperti kamu akan terhimpit oleh massa atmosfer yang ada di atas kamu.

Melalui penjelasan di atas, bisa disimpulkan, bahwa ciri-ciri planet Venus, yaitu planet terpanas, topografinya, rotasi yang berlawanan, orbit terlambat, iklim dan atmosfer Venus yang lebih besar dari Bumi, struktur dalam planet yang unik, medan magnet yang lemah, dan tekanan yang ekstrem. Demikian penjelasan yang dapat detikEdu rangkum. Semoga bermanfaat!

Planet Terpanas – Planet Venus tampak dalam jajaran lima planet yang tampak segaris di langit Indonesia. Fenomena langit langka ini menunjukkan bahwa planet Venus dan 4 planet lainnya yaitu Jupiter, Mars, Saturnus dan Merkurius membentuk formasi lima planet sejajar.

Planet Venus sering dikira sebagai bintang karena cahayanya tampak sangat terang saat dilihat dari Bumi. Venus seringkali mudah diamati pada malam dan dini hari. Selain itu, Venus juga sering disebut sebagai kembarannya Bumi, karena Venus mempunyai karakteristik yang hampir mirip dengan Bumi.

Ukuran, massa, komposisi dan gravitasi Venus mirip Bumi. Massa Venus hanya sedikit lebih kecil atau sekitar 80% dari massa Bumi. Nama Venus diambil dari nama dewi Romawi, sehingga ia merupakan satu–satunya planet yang diberi nama menggunakan nama perempuan.

Venus diamati oleh para astronom kuno dari budaya yang berbeda berkali–kali, tetapi pengamatan akurat pertama pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei. Galileo melihat Venus melalui teleskop dan menentukan bahwa ia mempunyai fase yang mirip dengan bulan.

Hal ini membantu sekaligus mendukung pandangan Copernicus bahwa planet mengorbit matahari dan bukan sebaliknya.

Rotasi Terlama di Galaksi

Berotasi terhadap matahari dari timur ke barat secara lambat. Garis khatulistiwa pada planet Venus mempunyai kecepatan pada matahari sekitar 65 Km/ H atau 40 mph. kondisi ini memperlambat 6,5 menit per hari Sideris Venus terhadap matahari.

Waktu rotasi Venus lebih lama dari pada waktu revolusi mengelilingi matahari. Satu kali rotasi Venus setara dengan 243 hari di Bumi. Sedangkan untuk mengelilingi Matahari, Venus membutuhkan waktu yang setara dengan 224,7 hari di Bumi.

Akibat dari rotasi Venus yang lambat ini, panjang hari matahari di Venus lebih pendek daripada hari sendirinya sekitar 116,75 hari di Bumi. Jangka waktu rotasi Venus juga lebih lama daripada jangka waktu revolusinya. Hal ini dikarenakan Venus berotasi pada sumbu hampir 180 derajat.

Struktur dalam Planet Venus

Menurut Nasa, apabila kita membelah planet Venus dan Bumi menjadi dua, dari kutub ke kutub, dan meletakkannya berdampingan, kedua planet tersebut akan terlihat sangat mirip. Setiap planet mempunyai inti besi yang diselimuti oleh batuan panas. Di kedua planet ini, kulit tipis ini berubah bentuk dan kadang-kadang meletus menjadi gunung berapi sebagai respon terhadap pasang surutnya panas dan tekanan di bawahnya.

Di Bumi, pergerakan benua yang lambat selama ribuan dan jutaan tahun akan membentuk kembali permukaanya, nah proses ini dinamakan dengan lempeng tektonik. Pada awal sejarahnya, Venus juga memiliki hal serupa. Namun saat ini, di Venus sedang berlangsung proses subduksi, yaitu pergeseran satu lempeng benua ke bawah lempeng benua lainnya. Subduksi diyakini sebagai langkah pertama dalam menciptakan lempeng tektonik.

Planet Terpanas di Tata Surya

Mengutip melalui buku berjudul Buku Tematik Terpadu: Menjelajah Angkasa Luar (2021) Venus adalah planet kedua dari Matahari, namun lebih panas daripada Merkurius. Planet Venus memiliki suhu sekitar 470 derajat celcius. Detikers pasti penasaran, kenapa bisa Venus planet terpanas padahal bukan planet terdekat dari Matahari? Ini dikarenakan, atmosfer yang ada pada Venus sangat tebal dan terdiri dari gas rumah kaca seperti karbon dioksida.

Gas-gas rumah kaca memungkinkan energi panas dari Matahari melintas ke permukaan Venus. Panas kemudian akan dipantulkan dan bergerak kembali ke angkasa, tapi gas-gas tersebut memerangkap panas, sehingga tidak bisa keluar dan menghangatkan atmosfer. Hal serupa terjadi di Bumi, di mana sering dikaitkan dengan pemanasan global. Selain itu, di Venus memiliki jejak nitrogen dan awan yang ada di Venus terbuat dari asam sulfat.

Planet Venus memiliki pegunungan dan gunung berapi. Dikutip melalui Science On Sphere, sebagian besar dari Venus tertutup oleh dataran yang bergulung-gulung. Sekitar 80% permukaan Venus terdiri dari daratan vulkanik, dengan 70% nya merupakan daratan bubungan berkerut, dan 10% nya adalah daratan halus berlekuk. Sisa 20% nya adalah dua benua dataran tinggi, dengan masing-masing berada di belahan utara dan selatan.

Benua pertama disebut Ishtar Terra yang terletak di belahan Bumi Utara seukuran Australia. Titik tertinggi di Venus, yaitu gunung Maxwell Montes terletak di Ishtar Terra. Benua kedua disebut Aphrodite Terra, terletak di sepanjang garis khatulistiwa dan memiliki ukuran sebesar Amerika Selatan.

Permukaan dari Venus secara geologis masih relatif muda, yakni berusia sekitar 300 hingga 500 juta tahun. Sekitar 90% permukaan Venus tampak seperti lava basal yang mengeras. Venus memiliki lebih dari 1000 gunung berapi.

Planet Venus berotasi secara berlawanan. Itulah yang menyebabkan, Matahari terbit di sebelah barat, dan terbenam di sebelah timur. Garis khatulistiwa pada planet Venus bisa menjadi alasan mengapa planet Venus sangat lambat dalam berotasi. Garis khatulistiwanya yakni memiliki kecepatan 65 km/h. Hal ini memperlambat 6,5 menit per hari rotasi Venus terhadap matahari.

Rotasi Venus sangat lambat yakni membutuhkan 234 hari di Bumi untuk berputar satu kali putaran. Karena Venus jaraknya dekat dengan matahari, satu tahun di Venus berlalu sangat cepat. Venus membutuhkan 225 hari di Bumi untuk mengelilingi matahari.

Ini artinya, satu hari di Venus sedikit lebih lama daripada satu tahun di Venus. Di Bumi, Matahari terbit dan terbenam satu kali setiap hari, namun di Venus, matahari terbit setiap 117 hari di Bumi. Itu artinya, matahari terbit dua kali dalam satu tahun di Venus.

Planet Venus, Sang Planet Terpanas di Tata Surya

Meskipun Venus bukan planet yang paling dekat dengan matahari, tetapi atmosfernya yang padat memerangkap panas dalam versi efek rumah kaca yang menghangatkan bumi. Akibatnya, suhu di Venus mencapai 880 derajat Fahrenheit (471 derajat Celcius), yang lebih dari cukup panas untuk melelehkan timah. Pesawat ruang angkasa bertahan hanya beberapa jam setelah mendarat di planet terpanas ini sebelum dihancurkan.

Dengan suhu yang sangat panas, maka planet terpanas Venus juga mempunyai atmosfer neraka yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan awan asalm sulfat dan air yang sedikit. Atmosfernya lebih berat daripada planet lain mana pun yang menyebabkan tekanan permukaan lebih dari 90 kali lipat dari Bumi, mirip dengan tekanan yang ada di kedalaman 3.300 kaki (1.000 meter) di lautan.

Orbit Planet Venus

Orbit merupakan gerak suatu planet untuk mengelilingi matahari dalam waktu tertentu. Semua planet akan mengelilingi matahari dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.

Planet berotasi terhadap matahari sesuai dengan arah jarum jam dengan waktu 243 hari pada Bumi. Ini merupakan orbit planet terlambat dalam tata surya. Planet Venus mempunyai periode orbit selama 224,65 hari dari planet Bumi.

Selain itu, pada dasarnya, hampir semua planet yang mengelilingi matahari bentuknya adalah elips. Namun, lain halnya dengan planet Venus yang ketika mengelilingi matahari memiliki orbit dengan bentuk bulat. Bentuk bulat ini disebabkan karena planet Venus memiliki eksentrisitas yang lebih rendah dari planet lainnya, yaitu 0,01.

Iklim dan Atmosfer Venus

Planet Venus memiliki massa atmosfer yang lebih besar dari bumi yaitu 93 kali lebih besar. Atmosfer di Venus terdiri dari CO2 dan awan yang berasal dari asam sulfat sehingga menghasilkan efek rumah kaca terkuat yang pernah ada di tata surya. Dikutip melalui laman Astronomy, Venus kemungkinan besar memiliki iklim yang sama dengan di Bumi.

Kemungkinan, Venus memiliki lautan, hujan, bahkan salju. Namun, kurang dari satu miliar tahun yang lalu, iklim yang ada di Venus berubah secara dramatis karena efek dari rumah kaca. Periode vulkanisme yang intensif memompa cukup banyak karbon dioksida ke atmosfer, menyebabkan adanya peristiwa perubahan iklim yang besar.

Fakta-Fakta Planet Venus

Jika bicara tentang fakta-fakta dari planet terpanas di tata surya yaitu planet Venus, maka sangatlah banyak. Berikut ini tujuh belas fakta unik planet Venus, antara lain.

Banyak Gunung Berapi

Pada permukaan planet Venus, terdapat ribuan gunung berapi aktif. Lebar gunung berapi ini bervariasi dari 0,8 hingga 240 kilometer. Sedangkan titik tertingginya berada di Pegunungan Maxwell yaitu setinggi 11,3 kilometer.